Selasa, 18 Oktober 2011

info kesehatan

3 masalah kesehatan yang menggangu penampilan

Stretch mark  muncul dilapisan kulit tengah , muncul karena adanya pecahan serabut kolagen dan elastin yang tertarik, strecth mark  biasanya muncul di bagian-bagian yang sering untuk bergerak , stretch mark terjadi jika kulit kurang lentur jadi bisa menggunakan lotion sesering mungkin, stretch mark tidak bisa dihilangkan jika sudah parah namun jika belum parah bisa menggunakan krim,dengan laser yang ditujukan ke pembuluh darah , jika sudah parah stretch mark berwarna putih bisa memakai laser kolagen sehingga stretch mark pun bisa tersamarkan.

Selulit  terjadi karena adanya tumpukan lemak yang sudah lama dan berkumpul dengan sel radang dan cairan, letak selulit ada di dalam kulit , lemak yang ada di permukaan kulit bisa dihancurkan namun jika sudah lama mungkin sulit dihancurkan, cara mencegah selulit sebenarnya mudah dengan rajin berolahraga dan mengubah lemak menjadi otot , namun untuk membantu menghapus selulit dengan massage menggunakan krim penghancur lemak.

Kulit tak kencang  adalah kulit yang bergelambir seperti muncul di daerah lengan dll, kulit bergelambir juga bisa terjadi jika kita diet ketat namun tidak diimbangi dengan berolahraga, jika sudah terlanjur bergelambir bisa diatasi dengan memakai krim atau laser kolagen saja agar terlihat kencang, kolagen berbeda dengan lemak,kolagen yang sifatnya baik maka tidak membuat tubuh menggelembung dan terakhir pemakaian laser juga tidak dianjurkan digunakan sesering mungkin, cara yang paling aman dan mudah sebenarnya dengan berolahraga yang rutin dan mengkonsumsi makanan yang sehat sudah bisa mencegah dan mengatasi ke tiga masalah yang menggangu penampilan seperti diatas.

Sumber: cosmopolitan magazine hair&beauty november 2009


kesehatan

Apa itu VARISES?
            Pemakaian high heels dan kebiasaan merokok menjadi penyebab varises terjadi pada sebagian besar kaum wanita di dunia ini. VARISES merupakan kelainan dinding pembuluh darah yang melebar di permukaan kulit , ada dua macam penyebab varises yang belum diketahui banyak orang yaitu : menipisnya elastisitas dinding pembuluh darah vena yang mengakibatkan pembuluh darah vena tidak mampu mengalirkan darah ke jantung seperti normalnya dan rusaknya katup pembuluh darah vena , katup yang berfungsi menahan darah yang mengalir ke jantung agar tidak keluar, katup yang rusak menyebabkan gumpalan darah yang pastinya menggangu aliran darah.
            Banyak jenis pemicu yang menyebabkan varises terjadi yaitu faktor kehamilan, keturunan, kurang gerak, merokok, sering memakai high heels, menderita kolesterol dan kencing manis .
            Ada beberapa gejala-gejala yang menimbulkan varises ,yaitu tungkai kaki terasa berat lalu otot-otot kaki yang cepat pegal, gampang keram/kesemutan walau sedang keadaan santai, perubahan warna kulit dibagian mata kaki, kaki menjadi agak bengkak, dan perubahan pembuluh darah vena luar contohnya betis bagian belakang tampak urat kebiruan hal ini bisa dibilang varises kronis.
            Ada banyak solusi untuk mencegah dan mengatasi varises yang sudah terlanjur kita rasakan, dari solusi yang paling sederhana hingga solusi yang agak rumit, mulai dari solusi sederhana yaitu dengan sedikit mengurangi hasrat memakai sepatu hak tinggi yang tingginya di atas 4cm, namun jika memang diharuskan memakai sepatu hak tinggi/high heels jangan terlalu lama dipakai sesekali ganti sepatu dengan flats shoes, sesering mungkin angkat kaki setinggi-tingginya untuk memperlancar aliran darah dan kenakan padding jika menggunakan high heels supaya telapak kaki terasa nyaman. Solusi yang agak rumit yaitu:
1.     Peregangan tungkai berdiri di anak tangga dengan tumpuan bagian kaki depan angkat badan dan turunkan secara perlahan-lahan , berpegangan ke dinding untuk meyeimbangkan tubuh
2.     Mengayuh dengan cara berbaring di lantai posisi tangan dibawah pantat angkat kaki dan lakukan gerakan seperti mengayuh sepeda
3.     Berjalan dengan ujung kaki
4.     Mengangkat kaki
5.     Menekuk lutut
6.     Beristirahat setelah melakukan latihan otot kaki


                  VIVAnews.com

Sabtu, 08 Oktober 2011

perilaku konsumen (ringkasan)

PERILAKU KONSUMEN
                Perilaku konsumen adalah proses dan aktifitas ketika seseorang berhubungan dengan pencarian,pembelian,pemilihan dan penggunaan. Serta mengevaluasi produk dan jasa untuk memenuhi kebutuhan dan keinginannya. Perilaku konsumen merupakan hal mendasari konsumen untuk menentukan keputusan pembelian. Contohnya untuk harga jual yang rendah proses pengambilan keputusannya pun juga akan mudah sebaliknya jika harga jual yang tinggi maka proses pengambilan keputusannya pun perlu dipertimbangkan.
Ada tiga pendekatan utama dalam meneliti perilaku konsumen , yaitu:
1.    Pendekatan interpretif adalah menggali secara mendalam perilaku konsumen dan hal yang mendasarinya. Studi dilakukan dengan melalui wawancara panjang dan focus group discussion untuk memahami makna produk dan jasa bagi konsumen.
2.    Pendekatan tradisional adalah pendekatan yang didasari dari ilmu psikologi kognitif,sosial dan behavior serta ilmu sosial yang tinggi. Pendekatan ini bertujuan mengembangkan teori dan metode menjelaskan perilaku dan pengambilan keputusan konsumen. Studi dilakukan melalui eksperimen dan survey untuk menguji materi tentang bagaimana konsumen memproses informasi dan membuat keputusan.
3.    Pendekatan sains marketing adalah pendekatan yang didasari pada teori dan ilmu ekonomi dan statistika. Pendekatan ini mengembangkan dan menguji coba model matematika berdasarkan hirarki kebutuhan manusia menurut ABRAHAM MASLOW untuk memprediksi pengaruh strategi marketing terhadap pilihan dan pola konsumen.

          Roda analisis konsumen adalah kerangka kerja yang digunakan marketer untuk meneliti,menganalisis dan memahami perilaku konsumen agar dapat menciptakan strategi pemasaran yang lebih baik. Roda analisis konsumen terdiri dari tiga elemen yaitu afeksi dan kognisi,lingkungan serta perilaku.

          Afeksi dan kognitif adalah afeksi merujuk pada perasaan konsumen terhadap suatu kejadian, misalnya apakah konsumen menyukai produk atau tidak. Kognisi mengacu kepada pemikiran konsumen misalnya apa yang dipercaya konsumen dari suatu produk. Manusia dapat merasakan 4 tipe respons aktif yaitu emosi,perasaan tertentu,mood dan evaluasi , keempat tipe afeksi ini memiliki perbedaan dalam hal pengaruhnya terhadap tubuh dan intensitas perasaan yang dirasakan. Semakin kuat intensitasnya semakin besar pengaruh perasaan terhadap tubuh . sistem kognisi terdiri dari 5 proses mental yaitu memahami,mengevaluasi,merencanakan,memilih dan berfikir. Proses memahami adalah menginterpretasi dari aspek tertentu yang terdapat dalam sebuah lingkungan. Mengevaluasi berarti menentukan apakah sebuah aspek dalam lingkungan tertentu itu baik atau buruk. Merencanakan berarti menentukan bagaimana memecahkan sebuah masalah untuk mencapai suatu tujuan. Memilih berarti membandingkan alternatif solusi dari sebuah masalah dan menentukan alternatif terbaik. Berpikir adalah aktifitas kognisi yang terjadi dalam keempat proses yang disebutkan sebelumnya.

www.wikipedia.org

puisi 2

Pejuang hidup
Begitu kerasnya hidup ini
Jalani hari dengan semangat
Apa pun akan dilalui
Penuh perjuangan
            Pantang mengeluh
            Demi kelangsungan hidup
            Selalu berbuat baik
            Serta memikirkan sesama
Berbanggalah engkau
Jalani hari demi hari dengan perjuangan
Tuhan yang maha adil
Senantiasa melindungi engkau
Wahai pejuang hidup

Created : wihda widhi a

puisi 1

Luka hati
Malam berganti pagi
Hari berganti hari
Namun kenangan itu
Tak pernah berganti
        Kau berlalu begitu cepat
        Segera hilang ditelan waktu
        Menghapus dirimu didalam hatiku
        Tidak mudah ,namun akan ku coba
Kau tak pernah bisa memilih
Antara dia atau diriku
Hati ini tak ingin mendua
Biar aku yang mengalah
        Aku berdoa untukmu
        Suatu saat nanti
        Kau akan menyadarinya
        Ketika aku telah tiada

Created  : wihda widhi a

Senin, 03 Oktober 2011

kepribadian

KEPRIBADIAN

          Kepribadian adalah keseluruhan cara dimana seorang individu berinteraksi dengan individu lain. Kepribadian sering dideskripsikan dalam istilah sifat, selain itu kepribadian memiliki pengertian lain yaitu:

a)    Kepribadian menurut sehari-hari adalah kepribadian sering diartikan dengan ciri-ciri yang menonjol pada diri individu seperti” kepribadian pemalu”,”kepribadian supel” dll.
b)   Kepribadian menurut psikologi adalah berdasarkan penjelasan GORDON ALLPORT kita dapat melihat bahwa kepribadian sebagai suatu organisasi yang merupakan suatu struktur dan sekaligus proses. Jadi kepribadian merupakan sesuatu yang dapat berubah

          Terdapat tiga cara utama menilai kepribadian yaitu survei mandiri,survei peringkat oleh pengamat dan ukuran proyeksi. Sifat kepribadian utama yang mempengaruhi perilaku organisasi yaitu:

1.    Evaluasi inti diri adalah tingkat dimana individu menyukai atau tidak menyukai diri mereka sendiri. Evaluasi inti diri seorang individu ditentukan oleh dua elemen utama yaitu harga diri dan lokus kendali
2.    Machiavellianisme adalah tingkat dimana seorang individu pragmatis,mempertahankan jaraj emosional, karakteristik kepribadian machiavellianisme berasal dari nama NICCOLO MACHIAVELLI penulis pada abad keenam belas tulisannya tentang cara mendapatkan dan memegang kekuasaan.
3.    Narsisme adalah kecenderungan menjadi arogan ,mempunyai rasa kepentingan diri yang berlebihan,membutuhkan pengakuan berlebih dan mengutamakan diri sendiri. Individu narsis cenderung egois dan eksploitif. Dan seringkali memanfaatkan sikap yang dimiliki individu lain untuk keuntungannya.
4.    Pemantauan diri adalah kemampuan seseorang untuk menyesuaikan perilakunya dengan faktor situasi eksternal. Individu dengan pemantauan diri yang tinggi menunjukan kemampuan yang sangat baik dalam menyesuaikan perilaku eksternal.

          www.wikipedia.org

proses pengambilan keputusan

PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMBELIAN

Sebelum dan sesudah melakukan pembelian,seorang konsumen akan melakukan sejumlah proses yang mendasari pengambilan keputusan yakni:

1.    Pengenalan masalah(problem recognition) konsumen akan membeli suatu produk sebagai solusi yang dihadapinya. Tanpa adanya pengenalan masalah yang muncul, konsumen tidak dapat menentukan produk yang akan dibeli.
2.    Pencarian informasi(information source) setelah memahami masalah yang ada, konsumen termotivasi untuk mencari informasi untuk menyelesaikan permasalahan melalui pencarian informasi, proses pencarian informasi berasal dari dalam memori dan berdasarkan pengalaman orang lain.
3.    Mengevaluasi alternatif(alternative evaluation) setelah konsumen mendapat berbagai macam informasi, konsumen akan mengevaluasi alternatif untuk mengatasi permasalahan yang ada
4.    Keputusan pembelian(purchase decision)setelah konsumen mengevaluasi beberapa alternatif strategis yang ada, konsumen akan membuat keputusan penelitian.
5.    Evaluasi pasca pembelian(post purchase evaluation)proses evaluasi yang dilakukan konsumen hanya berakhir pada tahap pembuatan keputusan pembelian, setelah membeli produk konsumen akan mengevaluasi apakah produk tersebut sesuai harapannya.

Terdapat empat faktor internal yang relevan terhadap proses pembuatan keputusan pembelian yaitu:

1.    Motivasi(motivation) suatu dorongan yang ada dalam diri manusia untuk mencapai tujuan tertentu.
2.    Persepsi(perception) hasil pemaknaan seseorang terhadap stimulus/kejadian yang diterimanya berdasarkan informasi dan pengalamannya terhadap rangsangan tersebut.
3.    Pembentukan sikap(attitude formation) penilaian yang ada dalam diri seseorang akan suatu hal.
4.    Integrasi(integration) kesatuan antara sikap dan tindakan. Integrasi merupakan respons atas sikap yang diambil.

www.wikipedia.org


TUGAS SOFTSKILL

TUGAS SOFTSKILL (perilaku konsumen)
RINGKASAN JURNAL (PERILAKU DAN KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN RESTORAN MELALUI STIMULUS 50% DISCOUNT DI SURABAYA)

ABSTRAK
                Promosi 50 % discount merupakan fenomena yang menarik di kalangan bisnis retail sebagai strategi pemasaran, penggunaan discount 50% dapat menjadi cara yang ampuh untuk menarik konsumen terhadap perilaku dan keputusan pembelian di restoran yang terletak di surabaya, perilaku konsumen diamati melalui faktor-faktor seperti sosial,personal,psikolog dan budaya. Sedangkan keputusan pembelian diamati melalui bentuk proses pengambilan keputusan pembelian. Hasil penelitian 100 responden menunjukan bahwa stimulus 50%discount berpengaruh positif terhadap perilaku pengambilan keputusan.
Kata kunci: perilaku konsumen,50%discount,keputusan pembelian,restoran
PENDAHULUAN
                Strategi penjualan ritel umumnya memanfaatkan momen tertentu dan situasional. Strategi penjualan semacam ini telah dilakukan hampir sepanjang waktu dengan tidak melihat momen seperti yang disebutkan di atas. Strategi 50%discount banyak dilakukan di berbagai restoran di surabaya yang memakai promosi ini seperti banana leaf,fu yuan chinese restaurant,lan hua chinese restaurant,pro steak,prime ribs dan x.o suki. Strategi penjualan semacam ini bekerja sama dengan bank tertentu, khususnya bagian kartu kredit. Cara mengetahui stimulus yang ditimbulkan supaya promosi berjalan efektif diperlukan pengetahuan faktor yang bisa mempengaruhi seseorang dalam menerima mempertimbangkan dan mengambil keputusan dalam membeli produk yang ditawarkan. Menurut kotler(2006,p.129) terdapat beberapa faktor konsumen yang mempengaruhi proses pengambilan keputusan konsumen yaitu faktor sosial,budaya,personal dan psikologi. Untuk mengetahui stimulus 50%discount terhadap keputusan pembelian diperlukan sebuah penelitian tentang perilaku pembelian konsumen. Pemahaman akan perilaku konsumen akan memberikan masukan kepada perusahaan untuk bisa mengevaluasi kebijakan strategi pemasaran yang ada.

TINJAUAN PUSTAKA

                Schiffman kanuk (2004,p.8) bahwa perilaku konsumen adalah perilaku yang ditunjukkan konsumen dalam pencarian pembelian,penggunaab,pengevaluasian,dan penggantian produk/jasa untuk memuaskan konsumen. Perilaku konsumen sendiri memiliki beberapa faktor yaitu:
FAKTOR SOSIAL
1.       Group ( kelompok dimana orang tersebut berpengaruh langsung yang disebut membership grup terdiri dari primary group dan secondary group)
2.       Family infuence (keluarga yang memberikan pengaruh besar dalam perilaku pembelian, anak anak sebagai contoh memberikan pengaruh besar dalam keputusan)
3.       Roles and status ( seseorang memiliki beberapa kelompok seperti keluarga,dan organisasi dan role terdiri dari aktifitas yang diharapkan pada seseorang untuk dilakukan sesuai orang disekitarnya)

FAKTOR PERSONAL
1.  Economic situation (situasi ekonomi seseorang sangat berpengaruh terhadap pemilihan produk dan pengambilan keputusan)
2.  Lifestyle ( pola kehidupan seseorang yang diekspresikan dalam gaya hidup,kelas sosial dan pekerjaan yang mempunyai gaya hidup)
3.  Personality and self concept ( gambaran diri yang komplek dan perilaku seseorang cenderung konsisten dengan konsep diri tersebut)
4.  Age and life cycle stage ( faktor-faktor penting yang berhubungan dengan umur dan sering diperhatikan oleh perilaku pasar )
5.  Occupation ( contohnya pekerja konstruksi yang membeli makan siang di katering)

FAKTOR PSYCHOLOGICAL
1.  Motivation (kebutuhan dimana seseorang termotivasi untuk memiliki kebutuhan yang dia inginkan)
2.  Perception (persepsi dimana seseorang harus memilih,mengorganisasi dan menerjemahkan informasi)
3.  Learning (pembelajaran suatu proses yang selalu berkembang dan berubah sebagai hasil informasi yang baru)
4.                        Benefit and attitude ( benefit pemikiran yang bahwa seseorang harus percaya sesuatu sedangkan attitude evaluasi perasaan suka atau tidak suka)

FAKTOR CULTURAL
1.  Subculture (sekelompok orang yang berbagi sistem nilai berdasarkan pengalaman hidup dan keadaan)
2.  Social class ( pengelompokan individu berdasarkan kesamaan nilai,minat dan perilaku)

KEPUTUSAN PEMBELIAN

             Bentuk proses pengambilan keputusan pembelian digolongkan yakni fully planned purchase baik produk dan merk sudah dipih sebelumnya .planned purcase dapat dialihkan dengan taktik marketing misalnya pengurangan harga kupon dll, partially planned purchase untuk membeli produk yang sudah ada dan unplanned purchase konsumen sering memanfaatkan katalog dengan kata lain sebuah pajangan akan kebutuhan.

METODE PENELITIAN

             Metode yang digunakan dalam penelitian adalah kuantitatif kausal variabel-variabelnya terdiri dari variabel sosial.psikologi,personal dan kultur. Structural equation modeling dengan menggunakan paket program analysis of moment structure , SEM merupakan sekumpulan tekhnik yang memungkinkan pengujian beberapa variabel dependen dengan variabel independen. Untuk memperoleh gambaran menyeluruh SEM dapat menguji secara bersamaan. Model struktur hubungan antara konstruk independen dan dependen serta model measurement hubungan antara indikator dengan konstruk.

PEMBAHASAN

             Peneliti dilakukan terhadap 100 responden yang merupakan konsumen dengan promosi potongan harag 50% di surabaya, syarat-syarat yang dibutuhkan agar mendapat perlakuan promosi disajikan pada tabel di bawah ini: pendapatan responden per bulan
 

Pendapatan per Bulan           Jumlah             Prosentase
< 1.000.000                                 8                          8 %
1.000.000-3.000.000                   7                          7 %
> 3.000.000-5.000.000              32                         32 %
> 5.000.000-10.000.000             20                        20 %
>10.000.000-15.000.000             28                     28 %
>15.000.000                               5                       5 %
Total                                           100                    100 %

Tabel dia atas menunjukan konsumen terjaring sebagai sampel didominasi konsumen yang pendapatannya tiga juta perbulan.
Pekerjaan responden
Pekerjaan Responden                 Jumlah               Prosentase
Staf Perusahaan                             30                          30 %
Manager                                        20                          20 %
Eksekutif Perusahaan                    12                          12 %
Wiraswasta                                    28                          28 %
Belum Bekerja                               10                         15 %
Total                                              100                        100

Frekuensi kunjungan restoran lebih dari sekali dalam sebulan terakhir
Nama Restoran                         Jumlah                     Prosentase
Prime Ribs                                    22                             22 %
Pro Steak                                      18                             18 %
Banana Leaf                                 23                             23 %
Ah Yatt Abalone                           6                               6 %
Lan Hua                                        2                                 2 %
Fu Yuan                                        5                                5 %
X.O.Suki                                      23                              23 %
Lain-lain                                       1                                1 %
Total                                            100                             100 %

Pengujian reabilitas dan validitas dilakukan dengan kriteria cronbach alpha lebih besar dari 0,60, dari hasil uji diperoleh bahwa nilai alpha keempat indikator independen dari satu indikator dependen lebih besar dari 0,60 yaitu variabel sosial 0,78,personal 0,86, kultur 0,74, keputusan pembelian 0,82.
Untuk menguji CFA(confirmatory factor analysis) terdapat dua cara yaitu menguji variabel satu per satu dan variabel mengkorelasikan secara bersama-sama . hasil pengujian hipotesa melalui model yang digunakan terlihat bahwa model mampu menjelaskan stimulus program 50%discount berdampak pada perilaku dan keputusan pembelian konsumen
Hasil uji goodness of fit
Goodness of fit index   hasil uji  cut off value  keterangan
C min                               1.866           < 2              Fit
AGFI                                 .855             >0.9      Cukup Fit
GFI                                    .901            >0.9               Fit
RMSEA                             .040           < 0.08           Fit
RMR                                   .001            <0.05           Fit
TLI                                      .967           >0.9              Fit
CFI                                      . 928          >0.9              Fit
NFI                                      .893           >0.9      Cukup Fit
PGFI                                    .845           >0.9     Cukup Fit

Data GOF menunjukkan sudah terdapat indikator GOF index yang fit , ukuran ini bisa disimpulkan bahwa konstruk variabel penelitian menjamin kesesuaian model dengan data sampel yang digunakan hal ini menunjukkan bahwa interpretasi yang telah dilakukan dapat diandalkan.

KESIMPULAN

            Terdapat dampak stimulus 50% discount terhadap pembelian konsumen. Hal ini ditunjukkan adanya pengaruh positif antara variabel psikologi dan sosial, dan tidak ada dampak program stimulus 50% discount terhadap variabel kultur dan personal terhadap keputusan pembelian konsumen.
KETERBATASAN PENELITIAN

            Pengambilan sampel tidak random sehingga hasilnya tidak dapat digeneralisasi,kelemahan dalam penggunaan model SEM terutama untuk menelusuri tingkat signifikan antara variabel dalam model

Jurnal penelitian diambil dari

Hatane Semuel
Fakultas Ekonomi, Universitas Kristen Petra - Surabaya
Email: samy@petra.ac.id
Annette Veronica Kosasih, Hellen Novia
Praktisi Bisnis dan Alumni Fakultas Ekonomi, Universitas Kristen Petra - Surabaya

TUGAS PERILAKU KONSUMEN

PERILAKU DAN KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN RESTORAN
MELALUI STIMULUS 50% DISCOUNT DI SURABAYA
Hatane Semuel
Fakultas Ekonomi, Universitas Kristen Petra - Surabaya
Annette Veronica Kosasih, Hellen Novia
Praktisi Bisnis dan Alumni Fakultas Ekonomi, Universitas Kristen Petra – Surabaya

Abstrak: Penggunaan promosi “50% Discount” merupakan sebuah fenomena yang menarik di kalangan bisnis ritel, sebagai salahsatu strategi pemasaran perusahaan. Penggunaaan strategi pemasaran dengan 50% Discount di restoran dapat menjadi stimulus terhadap keputusan pembelian konsumen. Penelitian ini mencoba melihat pengaruh stimulus tersebut  terhadap perilaku pengambilan keputusan pembelian konsumen restoran di Surabaya. Perilaku konsumen diamati melalui
faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku tersebut, yaitu faktor sosial, faktor personal, faktor psychological, dan faktorcultural, sedangkan keputusan pembelian diamati melalui bentuk proses pengambilan keputusan pembelian, dandigolongkan dalam Fully Planned Purchase, Partially Planned Purchase, dan Unplanned Purchase. Hasil penelitian dari100 responden menunjukan bahwa stimulus “50% Discount”yang diberikan melalui faktor sosial dan psychologicalberpengaruh positif significan terhadap perilaku pengambilan keputusan, sedangkan faktor culture dan faktor personal tidakberpengaruh terhadap perilaku pengambilan keputusan pembelian konsumen.
Kata kunci: perilaku konsumen, 50% discount, keputusan pembelian, restoran

Abstract: The use of ”50% discount” promotion is an interesting phenomenom in retail business, especially as one of themarketing strategies within the company. It can also be used as a stimulus towards customer purchase decision. Thisresearch is trying to see the impact of the stimulus towards the customer purchase decision when they dine in restaurants inSurabaya. This customer behavior is studied from the factors influencing that behavior, such as social, personal,psychological and cultural factors; whereas the customer purchase decision is studied from the decision making process,which is decided into fully planned purchase, partially planned purchase and unplanned purchase. The result of theresearch, which is taken from 100 respondents, shows that ”50% discount” stimulus from social, psychological and factorshave positive influences significantly towards the customer purchase desision. Whereas, from cultural and personal factors,
it has no influence on the customer purchase decision.
Keywords: consumer behavior, 50% discount, customer purchase decision, restaurant

PENDAHULUAN
Strategi penjualan ritel pada umumnya memanfaatkan momen tertentu dan situasional. Kondisi ini
memungkinkan penjual menemukan pembeli yang tergolong emosional, dan sangat mungkin termasuk kelompok pembeli irasional. Fenomena ini terlihat dengan adanya berbagai promosi yang ditawarkan sebagai strategi pemasaran atau strategi penjualan perusahaan. Namun strategi penjualan seperti ini telah dilakukan hampir sepanjang waktu, dengan tidak melihat momen atau situasional seperti disebutkan di atas. Begitu banyaknya usaha ritel besar, sedang, maupun kecil yang muncul begitu pesat dan cepat, sehingga ruang bisnis ini menjadi begitu ketat persaingannya.
Strategi ”50% Discount” merupakan salahsatu strategi penjualan yang dijalankan beberapa ritel
restoran. Beberapa restoran di Surabaya yang menjalankan promosi ini, seperti Banana Leaf, Fu Yuan
Chinese Restaurant, Ah Yatt Abalone, Lan Hua Chinese Restaurant, Pro Steak, dan Prime Ribs, X.O.
Suki. Strategi penjualan seperti ini biasanya dilakukan sebagai bentuk kerja sama dengan bank tertentu, khususnya pada bagian produk kartu kredit sebagai promosi restoran dan bank yang menjual kartu kredit. Untuk mengetahui stimulus yang ditimbulkan dari sebuah promosi efektif, diperlukan pengetahuan tentang faktor yang mempengaruhi seseorang, dalam menerima, mempertimbangkan informasi dan mengambil keputusan dalam membeli produk yang ditawarkan. Di dalam bisnis restoran, para pelaku bisnis makanan dapat mengukur seberapa besar stimulus yang diberikan melalui promosi penjualan”50% Discount” terhadap perilaku dan keputusanpembelian konsumen. Proses pengambilan keputusan seseorang untuk membeli suatu produk biasanyadipengaruhi oleh beberapa faktor. Menurut Kotler (2006, p.129), terdapat beberapa faktor perilaku konsumen yang mempengaruhi proses pengambilan keputusan konsumen yaitu faktor cultural, social,
personal, dan psychological. Salah satu dari faktor tersebut dapat memberikan pengaruh lebih besar dari faktor yang lain. Mengetahui faktor mana saja yang berpengaruh dan bentuk pengaruh yang diberikan, akan sangat membantu manajemen dalam melakukan evaluasi terhadap strategi pemasaran terutama strategi promosi yang sudah dijalankan, dan kemudian dapat menyusun strategi pemasaran atau strategi promosi yang lebih efektif dari sebelumnya. Untuk mengetahui lebih mendalam dari stimulus yang diberikan oleh program “50% discount”, terhadap keputusan pembelian, diperlukan sebuah penelitian tentang perilaku pembelian konsumen restoran. Pemahaman akan perilaku konsumen, akan memberikan masukan kepada perushaan dalam mengevaluasi kebijakan strategi pemasaran atau strategi promosi penjualan yang dilakukan.
74 JURNAL MANAJEMEN PEMASARAN, VOL. 2, NO. 2, OKTOBER 2007: 73-80

TINJAUAN PUSTAKA

Schiffman, Kanuk (2004, p. 8) menjelaskan bahwa perilaku konsumen adalah perilaku yang
ditunjukkan konsumen dalam pencarian akan pembelian, penggunaan, pengevaluasian, dan penggantian produk dan jasa yang diharapkan dapat memuaskan kebutuhan konsumen. Sementara perilaku konsumen itu sendiri dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu:
Faktor Sosial
a. Group
Sikap dan perilaku seseorang dipengaruhi oleh banyak grup-grup kecil. Kelompok dimana orang
tersebut berada yang mempunyai pengaruh langsung disebut membership group. Membership group terdiri dari dua, meliputi primary groups (keluarga, teman, tetangga, dan rekan kerja) dan secondary groups yang lebih formal dan memiliki interaksi rutin yang sedikit (kelompok keagamaan, perkumpulan profesional dan serikat dagang). (Kotler, Bowen, Makens, 2003, pp.203-204).
b. Family Influence
Keluarga memberikan pengaruh yang besar dalam perilaku pembelian. Para pelaku pasar telah
memeriksa peran dan pengaruh suami, istri, dan anak dalam pembelian produk dan servis yang berbeda. Anak-anak sebagai contoh, memberikan pengaruh yang besar dalam keputusan yang melibatkan restoran fast food. (Kotler, Bowen, Makens, 2003, p.204).
c. Roles and Status
Seseorang memiliki beberapa kelompok seperti keluarga, perkumpulan-perkumpulan, organisasi.
Sebuah role terdiri dari aktivitas yang diharapkan pada seseorang untuk dilakukan sesuai dengan orangorang di sekitarnya. Tiap peran membawa sebuah status yang merefleksikan penghargaan umum yang diberikan oleh masyarakat (Kotler, Amstrong, 2006, p.135).
Faktor Personal
a. Economic Situation
Keadaan ekonomi seseorang akan mempengaruhi pilihan produk, contohnya rolex diposisikan
konsumen kelas atas sedangkan timex dimaksudkan untuk konsumen menengah. Situasi ekonomi seseorang amat sangat mempengaruhi pemilihan produk dan keputusan pembelian pada suatu produk tertentu (Kotler, Amstrong, 2006, p.137).
b. Lifestyle
Pola kehidupan seseorang yang diekspresikan dalam aktivitas, ketertarikan, dan opini orang tersebut.
Orang-orang yang datang dari kebudayaan, kelas sosial, dan pekerjaan yang sama mungkin saja
mempunyai gaya hidup yang berbeda (Kotler, Amstrong, 2006, p.138)
c. Personality and Self Concept
Personality adalah karakteristik unik dari psikologi yang memimpin kepada kestabilan dan respon
terus menerus terhadap lingkungan orang itu sendiri, contohnya orang yang percaya diri, dominan, suka bersosialisasi, otonomi, defensif, mudah beradaptasi, agresif (Kotler, Amstrong, 2006, p.140). Tiap orang memiliki gambaran diri yang kompleks, dan perilaku seseorang cenderung konsisten dengan konsep diri tersebut (Kotler, Bowen, Makens, 2003, p.212).


Semuel: Perilaku dan Keputusan Pembelian Konsumen Restoran 75
d. Age and Life Cycle Stage
Orang-orang merubah barang dan jasa yang dibeli seiring dengan siklus kehidupannya. Rasa
makanan, baju-baju, perabot, dan rekreasi seringkali berhubungan dengan umur, membeli juga dibentuk oleh family life cycle. Faktor-faktor penting yang berhubungan dengan umur sering diperhatikan oleh para pelaku pasar. Ini mungkin dikarenakan oleh perbedaan yang besar dalam umur antara orang-orang yang menentukan strategi marketing dan orang-orang yang membeli produk atau servis. (Kotler, Bowen, Makens, 2003, pp.205-206).
e. Occupation
Pekerjaan seseorang mempengaruhi barang dan jasa yang dibeli. Contohnya, pekerja konstruksi sering
membeli makan siang dari catering yang datang ke tempat kerja. Bisnis eksekutif, membeli makan siang dari full service restoran, sedangkan pekerja kantor membawa makan siangnya dari rumah atau membeli dari restoran cepat saji terdekat (Kotler, Bowen, Makens, 2003, p. 207).
Faktor Psychological
a. Motivation
Kebutuhan yang mendesak untuk mengarahkan seseorang untuk mencari kepuasan dari kebutuhan.
Berdasarkan teori Maslow, seseorang dikendalikan oleh suatu kebutuhan pada suatu waktu. Kebutuhan manusia diatur menurut sebuah hierarki, dari yang paling mendesak sampai paling tidak mendesak (kebutuhan psikologikal, keamanan, sosial, harga diri, pengaktualisasian diri). Ketika kebutuhan yang paling mendesak itu sudah terpuaskan, kebutuhan tersebut berhenti menjadi motivator, dan orang tersebut akan kemudian mencoba untuk memuaskan kebutuhan
paling penting berikutnya (Kotler, Bowen, Makens, 2003, p.214).
b. Perception
Persepsi adalah proses dimana seseorang memilih, mengorganisasi, dan menerjemahkan informasi
untuk membentuk sebuah gambaran yang berarti dari dunia. Orang dapat membentuk berbagai macam
persepsi yang berbeda dari rangsangan yang sama (Kotler, Bowen, Makens, 2003, p.215).
c. Learning
Pembelajaran adalah suatu proses, yang selalu berkembang dan berubah sebagai hasil dari informasi
terbaru yang diterima (mungkin didapatkan dari membaca, diskusi, observasi, berpikir) atau dari
pengalaman sesungguhnya, baik informasi terbaru yang diterima maupun pengalaman pribadi bertindak sebagai feedback bagi individu dan menyediakan dasar bagi perilaku masa depan dalam situasi yang sama (Schiffman, Kanuk, 2004, p.207).
d. Beliefs and Attitude
Beliefs adalah pemikiran deskriptif bahwa seseorang mempercayai sesuatu. Beliefs dapat didasarkan
pada pengetahuan asli, opini, dan iman (Kotler, Amstrong, 2006, p.144). Sedangkan attitudes adalah
evaluasi, perasaan suka atau tidak suka, dan kecenderungan yang relatif konsisten dari seseorang
pada sebuah obyek atau ide (Kotler, Amstrong, 2006, p.145).
Faktor Cultural
Nilai-nilai dasar, persepsi, keinginan, dan perilaku yang dipelajari seseorang melalui keluarga
dan lembaga penting lainnya (Kotler, Amstrong, 2006, p.129). Penentu paling dasar dari keinginan dan perilaku seseorang. Culture, mengkompromikan nilai-nilai dasar, persepsi, keinginan, dan perilaku yang dipelajari seseorang secara terus-menerus dalam sebuah lingkungan. (Kotler, Bowen, Makens, 2003, pp.201-202).
a. Subculture
Sekelompok orang yang berbagi sistem nilai berdasarkan persamaan pengalaman hidup dan
keadaan, seperti kebangsaan, agama, dan daerah (Kotler, Amstrong, 2006, p.130). Meskipun konsumen pada negara yang berbeda mempunyai suatu kesamaan, nilai, sikap, dan perilakunya seringkali berbeda secara dramatis. (Kotler, Bowen, Makens, 2003, p.202).
b. Social Class
Pengelompokkan individu berdasarkan kesamaan nilai, minat, dan perilaku. Kelompok sosial tidak
hanya ditentukan oleh satu faktor saja misalnya pendapatan, tetapi ditentukan juga oleh pekerjaan,
pendidikan,kekayaan,dan lainnya(kotler,Amstrong, 2006, p.132).
Keputusan Pembelian
Keputusan pembelian menurut Schiffman, Kanuk (2004, p.547) adalah pemilihan dari dua atau
lebih alternatif pilihan keputusan pembelian, artinya bahwa seseorang dapat membuat keputusan, haruslah tersedia beberapa alternatif pilihan. Keputusan untuk membeli dapat mengarah kepada bagaimana proses dalam pengambilan keputusan tersebut itu dilakukan. Bentuk proses pengambilan keputusan tersebut dapat digolongkan sebagai berikut:
76 JURNAL MANAJEMEN PEMASARAN, VOL. 2, NO. 2, OKTOBER 2007: 73-80
1. Fully Planned Purchase, baik produk dan merek sudah dipilih sebelumnya. Biasanya terjadi ketika
keterlibatan dengan produk tinggi (barang otomotif) namun bisa juga terjadi dengan keterlibatan pembelian yang rendah (kebutuhan rumah tangga). Planned purchase dapat dialihkan dengan taktik marketing misalnya pengurangan harga, kupon, atau aktivitas promosi lainnya.
2. Partially Planned Purchase, bermaksud untuk membeli produk yang sudah ada tetapi pemilihan
merek ditunda sampai saat pembelajaran. Keputusan akhir dapat dipengaruhi oleh discount harga, atau display produk
3. Unplanned Purchase, baik produk dan merek dipilih di tempat pembelian. Konsumen sering
memanfaatkan katalog dan produk pajangan sebagai pengganti daftar belanja. Dengan kata lain,
sebuah pajangan dapat mengingatkan sesorang akan kebutuhan dan memicu pembelian (Engel, F. James, et.al , 2001, pp.127-128).
Berdasarkan kajian di atas, maka dalam penelitian ini diberikan hipotesis sebagai berikut:
H1 : Faktor sosial berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian.
H2 : Faktor personal berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian.
H3 : Faktor psikologikal berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian.
H4 : Faktor kultural berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian.
METODE PENELITIAN
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitaif kausal dimana variabel bebas
dalam penelitian ini adalah faktor-faktor perilaku konsumen yang terdiri dari (1) variabel sosial, (2)
variabel psikologikal, (3) varaibel personal, dan (4) variabel culture, sedangkan variabel terikat adalah
keputusan pembelian. Obyek penelitian adalah restoran yang mengadakan program “50% discount”.
Populasi dalam penelitian ini mencakup semua konsumen restoran yang berdomisili di Surabaya.
Sampel yang dipilih melalui dua tingkat (two stage). Pada tingkat pertama memilih restoran yang
menjalankan program 50% discount secara random dan tingkat kedua memilih responden secara tidak
random (non probability), yaitu didasarkan pada judgmental sampling (sesuai dengan kemudahan
mendapatkannya). Solimun (2005, p.57) menyatakan bahwa besar sampel yang disarankan untuk
penggunaan analisis SEM, adalah minimum 100 sampel. Untuk itu dalam penelitian ini dipilih sampel
sebanyak 100 konsumen yang tersebar pada restoran terpilih.
Analisis SEM
Penelitian ini bertujuan menguji dan menganalisis hubungan kausal antara variabel independen dan
dependen, sekaligus memeriksa validitas dan reliabilitas instrumen penelitian secara keseluruhan. Oleh karena itu digunakan teknik analisis Structural Equation Modeling (SEM) dengan menggunakan
paket program AMOS (Analysis of Moment Structure) versi 4.0. SEM merupakteknik-teknik yang memungkinkan pengujian beberapa variabel dependen dengan beberapa variabel
independen secara simultan. Ghozali (2005, p.7) mengungkapkan bahwa SEM memungkinkan untuk
dapat menjawab pertanyaan penelitian yang bersifat regresif maupun dimensional yaitu mengukur dimensi dari sebuah konsep. Pada saat seorang peneliti menghadapi pertanyaan penelitian berupa identifikasi dimensi-dimensi sebuah konsep atau konstruk dan pada saat yang sama ingin mengukur pengaruh atau derajat hubungan antar faktor yang telah diidentifikasi dimensi-dimensinya, maka SEM akan memungkinkan untuk melaksanakannya. SEM juga merupakan pendekatan terintegrasi antara analisis faktor, model struktural dan analisis jalur (Solimun, 2002, p.65). Penggunaan SEM memungkinkan untuk menguji hubungan antar variabel yang kompleks, untuk memperoleh gambaran menyeluruh mengenai keseluruhan model. SEM dapat menguji secara bersamasama (Ghozali , 2005, p.3):1. Model struktural hubungan antara konstruk independen dan dependen
2. Model measurement hubungan (nilai loading) antara indikator dengan konstruk




Tabel 1. Syarat dan Ketentuan Promosi “50% Discount” di restoran Surabaya
 

Restoran          cash of credit card  food and                minimum and             take away  period         operation time
                                                           Baverege                maximun
                                                           Discount                 purchase
Prime ribs        with mandiri          all item                                                                             short term 18.00-22.00
                             Credit card                                        Minimum Rp150.00,      cant’ take (rama-dhan)   (everyday)
                                                                                          maximum Rp 1.000.000 away

Banana leaf      with mandiri         all item exchude   MinimumRp. 200.000,    cant’ take    until 12 oktober18.00-22.00
                                                                                        maximumRp. 2.000.000   away     (shotr therm)  (everyday)
                              Credit card        alcoholic beverage

Pro steak         credit card HSBC     food                 Minimum                              can’t takeshort therm  11.00-22.45           
                                                                                     Rp. 50.000 setelah diskon    away    (3 maret-3mei(everyday)
                          50%main course                                                                                           2008)

Lan hua          with cash and          only for                                                           take away     long therm11.00-14.30
                         Credit card             good                                                                 discount 30% (Monday-Saturday)
                                                                                      No inimum purchase
X.O suki          with cash and         cash only                                                           can’t take   long therm                                                                                                                                                                                                    11.00,15.00,16.00
                          Credit card           dim sum                                                                                   (Monday-Friday)
                                                         Credit card        Cash only Dim Sum.               away         08.00,15.00,16.00,10.00
                                                                                    -Credit card:                                                (weekend)
                                                                                     BCA, HSBC Minimum
                                                                                     Rp 50.000
                                                         BCA HSBC       Minimum Rp.100.000,
                                                                                    maximum Rp. 5.000.000
Fu yuan           with cash and        only for food                                                      can’t take  long therm11.00-14.45
                          Credit card           dim sum                                                             away          (everyday)


Ah yatt            cash and                only for food                                                       can’t take  long therm11.30-14.30
Abalone           credit card           dim sum                 No minimum purchase           away      (Monday-Friday
 

Sumber data diolah peneliti


PEMBAHASAN
Penelitian dilakukan terhadap 100 responden, yang merupakan konsumen restoran dengan promosi
potongan harga 50% di Surabaya. Data tentang restoran yang terpilih sebagai sampel dalam
penelitian, dan syarat-syarat yang dibutuhkan agar mendapatkan perlakuan promosi tersebut, disajikan
seperti pada Tabel 1.
Analisis Deskriptif
a. Karakteristik Responden Karakteristik responden berdasarkan faktor demografi, meliputi jenis kelamin, status, tempat tinggal, pendapatan per bulan, dan pekerjaan. Dalam penelitian ini dipilih 50 konsumen pria dan 50 konsumen wanita sebagai responden untuk mendapatkan informasi yang seimbang dari sisi gender.. Dari status perkawinan dipeoleh data 48 responden telah menikah dan 52 belum menikah, Berdasarkan tempat tinggal terlihat bahwa responden terpilih sebanyak 5 orang responden bertempat tinggal di Surabaya Utara, 31 orang responden bertempat tinggal di Surabaya Selatan, 28 orang responden bertempat tinggal di Surabaya Timur, 30 orang responden bertempat tinggal di Surabaya Barat dan 6 orang responden bertempat tinggal di Surabaya Pusat.
Terlihat bahwa pendapatan responden dapat diklasifikasikan seperti pada Tabel 2. berikut:







Tabel 2. Pendapatan Responden per Bulan
 

Pendapatan per Bulan          Jumlah         Prosentase
 

< 1.000.000                               8                   8 %
1.000.000-3.000.000                7                    7 %
> 3.000.000-5.000.000              32                32 %
> 5.000.000-10.000.000           20                 20 %
>10.000.000-15.000.000          28                 28 %
>15.000.000                              5                    5 %
Total                                        100                 100 %
 
Sumber data diolah
Semuel: Perilaku dan Keputusan Pembelian Konsumen Restoran


Hasil Tabel 2. di atas memperlihatkan bahwa konsumen yang terjaring sebagai sampel lebih
didominasi oleh golongn dengan pendapatan lebih dari tiga juta rupiah per bulan. Jika dilihat dari pekerjaan responden, nampak bahwa pekerjaan dari sampel terpilih cukup beragam seperti pada Tabel 3. di bawah ini.
Tabel 3. Pekerjaan Responden
 

Pekerjaan Responden             Jumlah           Prosentase
Staf Perusahaan                          30                    30 %
Manager                                     20                    20 %
Eksekutif Perusahaan                 12                    12 %
Wiraswasta                                 28                    28 %
Belum Bekerja                            10                     15 %
Total                                          100                    100 %

Sumber: Data diolah

Selanjutnya dapat dilihat bahwa restoran yang pernah dikunjungi responden lebih dari sekali dalam
sebulan terakhir seperti pada Tabel 4. berikut :
Tabel 4. Frekuensi Kunjungan Restoran Lebih
dari Sekali Dalam Bulan Terakhir
 

Nama Restoran                        Jumlah             Prosentase
Prime Ribs                                  22                      22 %
Pro Steak                                    18                       18 %
Banana Leaf                                6                           6 %
Lan Hua                                       2                            2 %
Fu Yuan                                       5                         5 %
X.O.Suki                                    23                           23 %
Lain-lain                                        1                        1 %
Total                                          100                      100 %

Sumber: Data diolah
Pengujian realibiltas dan validitas dilakukan dengan menggunakan kriteria Cronbach’s Alpha
lebih besar dari 0,60 sebagai syarat reliabel dan nilai korelasi antara setiap indikator dengan skor total
indikator lebih besar dari 0.30. Dari hasil uji diperoleh bahwa inde penden dan satu indikator dependen lebih besar dari 0,60; yaitu variabel social 0.78, variabel personal
0.86, variabel 0.85, variabel culture 0.74 dan variabel keputusan pembelian 0.82. Selain itu nilai korelasi antara setiap indikator dengan total indikator masingmasing variabel diperoleh paling kecil 0.50. Hasil ini menunjukan bahwa indikator yang digunakan untuk mengkonstruk variabel penelitian sudah reliabel dan valid.
Analisis Structural Equation Modelling
Analisis CFA (Confirmatory Factor Analysis) untuk mengidentifikasi apakah indikator merupakan
konstruk dari variabel penelitian yang ada atau dengan kata lain indikator–indikator tersebut
merupakan kesatuan atau unidimensionalitas. Uji CFA dilakukan pada masing–masing variabel.
Indikator dikatakan merupakan bagian dari variabel apabila mempunyai nilai signifikasi < 0,05.
Dalam penelitian ini, CFA dilakukan terhadap 32 item pertanyaan yang digunakan untuk mengukur 5
konstruk variabel. Input matriks yang digunakan adalah matriks kovarian antar indikator. Hair et.al.
(1995) dan Kelloway (1998) merekomendasikan penggunaan matriks kovarian dalam estimasi model
karena input matriks korelasi cenderung menyederhanakan interpretasi. Kelima konstruk dibebaskan
berkorelasi satu sama lain, dan hasil korelasi antar konstruk akan digunakan sebagai dasar untuk
menganalisis validitas. Untuk menguji CFA terdapat dua cara, yaitu menguji variabel satu per satu, dengan syarat masingmasing variabel harus memiliki paling sedikit empat indikator, sedangkan cara yang kedua yaitu mengkorelasikan variabel-variabel secara bersama-sama. Uji CFA dalam penelitian ini menggunakan cara yang kedua karena variabel sosial hanya terdiri dari 2 indikator. Prosedur dalam tahap measurement, harus mengkorelasikan varibel yang satu dengan yang lain
JURNAL MANAJEMEN PEMASARAN, VOL. 2, NO. 2, OKTOBER 2007: 73-80
dengan angka korelasi di bawah 0,9 agar diperoleh validitas diskriminan yang baik. Variabel bebas dapat langsung dikorelasikan dengan variabel terikat karena hanya terdiri dari satu variabel. Dari hasil uji CFA di atas dapat dilihat bahwa model sudah fit dimana nilai cmin sudah lebih kecil dari 2.
Namun demikian perlu diingat bahwa modifikasi ini dilakukan tidak hanya berdasarkan pertimbangan
statistik saja tetapi juga didasarkan teori yang dapat menunjang (Solimun, 2005). Apabila model memiliki konstrak yang konvergen dan memberikan hasil yang memadai, tetapi tidak menunjukan indeks kesesuaian yang baik maka ada sejumlah modifikasi yang dapat dilakukan. Kemungkinan modifikasi tersebut dapatilai alpha untuk keempat indikator berupa penambahan path, penambahan kovarian antar konstrak, atau menghubungkan kesalahan pengukuran dua indikator konstrak yang sama
Tabel 5. Hasil Uji Goodness of Fit Model
Goodness of          hasil          Cut-Off                  Keterangan                                
Fit index                 Uji             value
C min                     1.866             < 2                              Fit
AGFI                       .855              >0.9                     cukup  Fit
GFI                            .901            >0,9                           fit
RMSEA                      040            < 0.08                        Fit
RMR                          .001            <0.05                         Fit
TLI                             .967            >0.9                           Fit
CFI                             .928            >0.9                           Fit
NFI                            .893             >0.9                    Cukup Fit
PGFI                           .845            >0.9                    Cukup Fit

Dari hasil modifikasi model struktural dengan menambahkan path atau jalur antara perilalu konsumen
dan keputusan pembelian, diperoleh indeks kesesuaian model yang belum memenuhi kesesuaian
model yang baik dengan nilai GFI, TLI, CFI, dan NFI<0,90. Kemudian RMR masih berada di atas 0,05 namun RMSEA berada di atas 0,08. Hanya cmin yang nilainya kurang dari 2. Hasil ini mengindikasikan bahwa model sesuai dengan data, sehingga dapat disimpulkan ada satu parameter yang menunjukkan bahwa model sesuai dengan data yaitu cmin. Menurut Solimun (2005) jika ada satu atau lebih parameter yang telah fit model maka model dinyatakan sesuai dengan data (fit).
Hasil deskriptif di atas memperlihatkan bahwa responden didominasi oleh yang sudah bekerja,
berstatus single, memiliki jenis pekerjaan sebagai staff(pegawai) perusahaan, dengan pendapatan antara 3 juta sampai 5 juta, responden mengetahui program 50% discount” melalui selebaran/iklan/brosur, dan restoran yang banyak dikunjungi adalah restoran
Banana Leaf. Hasil analisa deskriptif menyimpulkan bahwa reponden makan di restoran dengan 50% discount” karena diajak keluarga, responden percaya dengan 50% discount” makanan menjadi murah. Hasil pengujian hipotesa melalui model yang digunakan, terlihat bahwa model mampu menjelaskan stimulus program 50% discount” berdampak terhadap perilaku dan keputusan pembelian konsumen. Hal ini terlihat melalui adanya pengaruh positif antara
variabel perilaku pembelian sosial (sig.=0.045) dan psikologikal (sig.= 0.034) terhadap keputusan
pembelian. Selain itu ditunjukan juga bahwa tidak ada pengaruh antara variabel perilaku pembelian personal (sig.= 0.380) dan cultural (sig. = 0.832) terhadap keputusan pembelian (Gambar 1.).
Untuk melihat ukuran goodness of fit dari model yang digunakan ditunjukan pada Tabel 5. Menurut
Solimun (2005) jika ada satu atau lebih parameter yang telah fit, maka model dinyatakan fit.
Data GOF pada Tabel 5. di atas menunjukan sudah terdapat beberapa indikator GOF index yang
fit. Ukuran ini memberikan kesimpulan bahwa konstruk variabel penelitian menjamin kesesuaian
model dengan data sampel yang digunakan. Hal ini menunjukan bahwa interpretasi yang telah dilakukan dapat diandalkan.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan, maka dapat diberikan beberapa kesimpulan sebagai
berikut: a. Terdapat dampak stimulus program “50% discount” terhadap variabel perilaku pembelian
psikologikal dan sosial terhadap keputusan pembelian konsumen. Hal ini ditunjukan dengan
adanya pengaruh positif significan antara variabel psikologikal dan social terhadap variabel keputusan
pembelian, sehingga hipótesis H1 dan H3 dapat terbukti dalam penelitian ini. b. Tidak ada dampak program “50% discount” terhadap Variabel culture dan personal terhadap keputusan pembelian konsumen..Artinya hipótesis H2 dan H4 tidak dapat dibuktikan melalui data sampel penelitian .
KETERBATASAN PENELITIAN
Penelitian yang dilakukan mempunyai beberapa kelemahan, seperti; pengambilan sampel tidak random, sehingga hasilnya tidak dapat digenaralisasi. Selain itu jumlah sampel yang cukup kecil (100
responden) merupakan sebuah kelemahan dalam penggunaan model SEM, terutama untu menelusuri
tingkat significan hubungan struktural antar variable dalam model. Dalam model nampak bahwa factor personal dan culture tidak mempunyai pengaruh signifikan, sehingga rekomendasi pada peneliti berikut untuk dapat dimasukan variabel pengalaman belanja sebagai mediasi antara personal dan parchase decisión, dan kelompok referensi sebagai variable moderador antara culture dengan purchase decisión
Semuel: Perilaku dan Keputusan Pembelian Konsumen Restoran

DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S., 2002. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek. Edisi ketiga. PT. Rineka
Cipta, Jakarta.

Belch. G. E., & Belch. M. A., 2004. Advertising & Promotion. 6th edition. Mc Graw Hill, New
York.

Burnett.J. J., 1988. Promotion Management: A Strategic Approach. 2th edition. West Publishing
Company, America

Busch, P.S., & Michael J.H., 1985. Marketing: Strategic Foundation. Richard D. Irwin, Inc.,
Homewood, Illinois.

Clow, Back, 2007. Integrated Advertising, Promotion, And Marketing Communications. Prentice
Hall. New Jersey.

Djarwanto, Ps., & Pangestu, S., (1994). Statistik Induktif. Edisi keempat. Yogyakarta: BPFE.

Engel, F.J., dkk., 2001. Consumen Behaviour. 9 th edition. Harcourt, Orlando

Ghozali, Imam, 2005. Model Persamaan Struktural . Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Semarang.

Hair, J.F., et al., (1995). Multivariate Data Analysis (4th ed.). New Jersey: Prentice Hall


Hair, J.F.et al., 1998. Multivariate Data Analysis. Prentice Hall. New Jersey.

Hoffman, D.K, dkk., 2003. Merketing Best Practice. Thomson Learning. America

Kelloway, E.K., (1998). Using lisrel for structural equation modeling: A researcher guide. Thousand
Oak, California: Sage Publication.

80 JURNAL MANAJEMEN PEMASARAN, VOL. 2, NO. 2, OKTOBER 2007: 73-80

Kotler, P., Bowen, J., Makens, J., 2003 . Markting for Hospitality & Tourism. 3th edition. Prentice
Hall. New Jersey.

Kotler, P., & Gary A., 2006. Principles of Marketing, 11th edition. Prentice Hall, New Jersey.

Malhotra. N. K., 1997. Marketing Research. 3th edition. Prentice Hall. International, Inc.

Malhotra, N.K., 2002. Marketing research: An applied orientation. 8th edition. New Jersey:
Prentice Hall Inc.

Schiffman, l.G., & Leslie L.K., 2004. Consumer Behavior. 8th edition. Prentice Hall, New
Jersey.

Semenik, 2002. Promotion Integrated Marketing Communication. Thomson Learning. Canada.

Sheth, J.N. & Banwari M., 2004. Customer Behavior: A Manajerial Perspective, Thomson Learning,
America.

Simamora, Bilson, 2002. Panduan Riset Perilaku Konsumen. PT. Gramedia Pustaka Utama.
Jakarta.

Solimun, (2005). Aplikasi Sofware Amos: Structural Equation Modeling.

Solomon. R. M., 2002. Consumer Behaviour : Buying, Having, & Being. 5th edition. Prentice
Hall. New Jersey.

Tjiptono. F., & Santoso. S., 2001. Riset Pemasaran : Konsep dalam Appilkasi SPSS. PT. Elex Media
Computindo, Jakarta.